Wednesday, October 21, 2009

Sebuah Payung Kertas* Warna Merah


1.
sebuah payung kertas warna merah
dibuat ayah selagi kerja sedang istirah
asyik dimainkan anak bocah
ke sana ke mari tak kenal jengah

sebuah payung kertas warna merah
tidak menyerah di panas tengadah
tidak kabur di hujan mengguyur
meski luntur dan warnanya kabur

sebuah payung kertas warna merah
dibuat ayah dari kertas yang dilipatlipat searah
direkat dengan selengket lem sayang
agar bisa terus dikenang
meski akhirnya hilang terbuang

2.
payung kertas... payung kertas...
semula bayangbayangmu dianggap digdaya
penyelamat manusia dari tajamnya panas surya

tapi dunia tidaklah baka
saat kala semakin berada
dayamu seakan sia-sia
tergantikan payung yang lebih serbaguna

payung kertas... payung kertas...
kini engkau tidak lagi sakti mandraguna
tapi cantikmu tidaklah musnah
terjelma sebagai penghias citarasa
agar disuka sebagian manusia

payung kertas.. payung kertas...
teruslah bersolek molek
jangan pernah terobek
gelindingan waktu yang tergolek

Note:
*)Menurut Wikipedia, payung adalah suatu benda pegang yang digunakan untuk mencegah hujan mengguyur tubuh seseorang. Juga digunakan untuk menciptakan bayangan dan mencegah orang dari sinar matahari. Payung yang digunakan untuk menahan cahaya matahari disebut parasol.

Sedangkan dari pencarian pada berbagai sumber ditemukan bahwa payung alias umbrella berasal dari bahasa latin "umbra", yang berarti bayangan. Saat ditemukan pada 4 ribu tahun lalu, awalnya payung kuno didesain khusus hanya untuk melindungi sang pemakai dari teriknya siang hari. Sampai akhirnya bangsa China berhasil membuat payung yang berfungsi juga sebagai pelindung terhadap hujan. Mereka berhasil memanfaatkan lilin dan lak sebagai pelapis kertas agar payung itu waterproof alias anti air.

Akhirnya pada abad ke 16, keberadaan payung menjadi populer terutama di Barat, di negara-negara Eropa Utara yang memang kerap sekali turun hujan. Semula payung hanya dianggap sebagai aksesoris kaum wanita. Lalu seorang petualang dan penulis Persia, Jonas Hanway (1712-86), dengan percaya diri sering membawa payung di depan publik, sehingga menggoda keberadaan payung untuk dipakai juga oleh pria. Begitu populernya payung sampai-sampai para pria di Inggris menyebut payung itu sebagai "teman jalan."

Payung-payung generasi awal di Eropa dibuat dari kayu atau tulang ikan paus dan ditutup kain kanvas yang diberi minyak. Sebagai penarik diberi sentuhan seni dengan gambar warna warni dan gagang yang melengkung terbuat dari kayu keras, macam kayu ebony dll. Sampai akhirnya pada tahun 1852, Samuel Fox menemukan rangka besi guna menyangga kain payung. Sejak saat itu selanjutnya desain teknik payung lebih terfokus pada cara bagaimana menemukan teknologi menutup atau melipat payung itu agar lebih praktis saat di bawa.

No comments: