Tuesday, April 25, 2006

Saat Embun Mencumbu Venus




fajar belum menjelang
sementara hari masih asyik berselimut gelap
bening butir embun menitikkan semburat gairah
cahya bintang yang terpeluk dalam transparan
di dalam tercermin wajah sumringah
pancaran kelip cahaya,
geliat manja venus saat nyaman
biarkan tubuh terpeluk segar embun

kereyot pintu sentakkan sepi
perempuan tua langkahkan kaki
nyalakan obor susuri kegelapan
hari milik mereka
telah dimulai

keriput pipi sunggingkan senyum dikulum
menghapus derita menjadi berharga
nikmati yang ada...
karna hidup tak pantas jadi kendala

berteman kelip cantik venus
dan dingin bening embun
perempuan tua penjaja sayur
telah memulai hidup
jauh sebelum dini hari
diteriakkan oleh sang fajar

embun pagi
venus
dan perempuan tua penjaja sayur
berkarib asyik, saat gelap telah lebih setengah jalan
menjelang hidup
yang bukan cuma mimpi!

Note:
Venus.... Orang-orang Babylonia menyebutnya "Ishtar". Bagi bangsa Maya, ia dikenal sebagai "Chak ek" yang artinya bintang besar. Beberapa astronom jaman dulu bahkan mengiranya sebagai dua objek yang berbeda: "bintang pagi" dan "bintang senja".

Venus, "bintang" yang dimaksud di atas, adalah objek paling terang di langit setelah Matahari dan Bulan. Tak heran bila planet kedua dari Matahari tersebut telah menarik perhatian manusia sejak berabad-abad lalu.

Venus, planet misterius yang ditutupi awan tebal.
Namun seiring dengan majunya penelitian astronomi, pamor Venus justru memudar. Ia kalah populer untuk diteliti dibanding Mars atau Jupiter misalnya. Ini mungkin disebabkan karena para ilmuwan yakin tidak akan menemukan apa-apa di sana, mengingat suhu permukaannya yang sepanas oven.

No comments: