Tuesday, April 25, 2006

Manusiamanusia Gagap

suarasuara entah kenapa
tersekat mampat
di ujung jalan wicara
sedangkan makna
masih banyak tersimpan diam

bukan mulut terkatup letup
atau kerongkongan kosong melompong
semua ada di tempat
siap menerjang meregang
namun hanya satusatu meluncur kelu
patah-patah
lemah

sepertinya bahasa
tak mau selalu berkarib kalbu
sedangkan makna
tertumpuk membusuk di dasar hati
sia-sia

o.... sang Pencipta raga
apalah salah mereka
hingga kau tutup pintu bahasa
gagap untuk bicara
kebenaran yang kau amanatkan
sejak Adam dan Hawa

sedangkan mereka-mereka
yang lancar memainkan bahasa
adalah mereka yang buta
atas sabda yang kau titipkan
di gemericik titik-titik kehidupan
yang sebenarnya sangatlah fana


Note:
Nabi MUsa adalah Orang Gagap

Nabi Musa AS gagap berbicara. Tetapi Tuhan mengangkatnya menjadi seorang nabi sekaligus rasul untuk menyampaikan wahyu-Nya kepada umat.

Cerita kegagapan Nabi Musa tidak hanya bisa kita temukan di dalam Al Quran, tetapi juga didalam Kitab Injil dimana Nabi Musa secara eksplisit menyatakan dirinya gagap:"Oh Tuhan, aku ini tidak pandai bicara, dahulupun tidak dan sejak Engkau berfirman kepada hamba-Mu pun tidak, sebab aku berat mulut dan berat lidah”. (Keluaran 4:10)

Ketika Allah memerintahkan Nabi Musa untuk menegur Raja Fir’aun karena perbuatannya telah melampaui batas (QS 16:24), Nabi Musa menjawab:"Ya Tuhanku, lapangkanlah dadaku. Mudahkanlah urusanku. Lepaskanlah kekakuan lidahku (gagap). Supaya mereka memahamiku. Jadikanlah seorang dari keluargaku sebagai pembantuku (juru bicara). Dialah Harun saudaraku". (QS 16:25-30)

Begitulah Nabi Musa yang kuat secara fisik, ternyata tidak percaya diri menghadapi Raja Fir’aun yang memang sangat kejam. Nabi Musa bukannya takut menghadapi siksaan fisik dari Fir’aun, tetapi masalahnya apakah Fir’aun bisa memahami bicaranya yang gagap. Doa Nabi Musa dikabulkan dan dijadikanlah saudaranya, Nabi Harun AS, sebagai penerjemah Nabi Musa


1 comment:

cybermetri said...

kenapa yaa gagap harus diciptakan tuhan apa gak ada cobaan lain apa?? selain gagap.
aku sebagai manusia seharusnya bisa hidup normal kalau gak gagap seperti yg ku alami sekarang. laki-laki lainnya bisa berteman dan berkomunikasi bagus. aku sangat iri dengan manusia-manusia lain yg memiliki kemampuan berbicara lancar dan aku sangat dendam kepada keluarga ku yg telah mendidik ku sehingga menjadi seperti ini.