Monday, September 29, 2008
malam telah mati
malam telah mati
*-teruntuk;Jakarta!
tanpa kibar bendera putih
istirah malam di kota ini
telah menyerah
pada benderang lampu-lampu penerang
yang tertata apik di pinggir jalanan
lupakan hari gelap
yang dihembus tenggelam surya
tanpa kibar bendera putih
pekat malam di kota ini
telah menyerah
pada kemilau sorot lampu-lampu hias
yang terserak di sudut-sudut taman
redupkan makna indah
kemilau kerling kerlip bintang
tanpa kibar bendera putih
dingin malam di kota ini
telah menyerah
pada lekuk tubuh perempuan malam
yang mendesah tebarkan wangi gairah
usir gemerutuk gigil
hembusan lembut angin malam
tanpa kibar bendera putih
sepi malam di kota ini
telah menyerah
pada gegap dentum musik-musik ruang
yang riang luapkan gairah
lirihkan gelitik bunyi
derik jengkerik yang alami
tanpa kibar bendera putih
tidur malam di kota ini
telah menyerah
pada deru mesin-mesin dan meja kerja
yang serakah ciptakan mimpi
nobatkan sang harta
di puncak arti tujuan diri
tak ada lagi malam di kota ini
namun tak ada seorang pun yang mencari
setelah pelan-pelan undur diri
akhirnya malam pun
mati
(benar-benar kusaksikan
dia terkapar,
menggelepar
lalu
diam)
mati penasaran?
Cawang-Jakarta; 29;01;2007;14.08
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment